Rabu, 23 November 2011

Mitra Kukar Resmi Pilih ISL

Manajer Tim Mitra Kukar H Roni Fauzan

Setelah sempat mengambang dalam mengambil sikap, manajemen Mitra Kukar akhirnya secara resmi memutuskan untuk berkompetisi di Indonesian Super League (ISL). Kepastian bergabungnya Mitra Kukar di ISL disampaikan Manajer Tim Mitra Kukar H Roni Fauzan dalam konferensi pers di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Selasa (22/11) sore.

"Jika beberapa waktu lalu Mitra Kukar sempat bimbang apakah bermain di IPL atau ISL, sekarang sudah kita putuskan akan berlaga di ISL," ujar Roni.

Menurut Roni, keputusan dipilihnya kompetisi ISL merupakan hasil rapat manajemen. "Jadi ini merupakan keputusan bersama. Saya juga ingin menyampaikan pesan dari Ketua Umum (Endri Erawan-red) bahwa kita semua satu suara," imbuhnya.

Ketika ditanya apa alasan Mitra Kukar memilih berkompetisi di ISL, pria yang akrab disapa Ony ini menyatakan dikarenakan masih belum jelasnya kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dibawah PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang ditinggal klub-klub besar di Tanah Air.

"Sebagai klub yang baru promosi, kita mencoba untuk bermain di ISL. Karena disana banyak tim-tim besar seperti Pelita Jaya, Persipura, Persisam, dan sebagainya," kata Ony.

Terkait ancaman sanksi dari PSSI, Ony menyatakan tidak gentar. "Karena kalau kena sanksi, bukan Mitra Kukar saja yang terkena sanksi, tapi tim-tim besar lainnya juga terkena sanksi," cetusnya. Tampak hadir pada jumpa pers tadi sore di antaranya adalah Direktur Opeerasional Mitra Kukar Suwanto, H Rizali Gunawan dari Petrona selaku sponsor utama, serta dua pemain Mitra Kukar Marcus Bent dan Hamka Hamzah.

Kamis, 03 November 2011

Intermilan dan Juventus Didenda Akibat Ulah Pendukung


Serie A
Para Pendukung Inter Bentangkan Spanduk Tragedi Heysel

Laga Derby d',antara Tuan Rumah Intermilan berhadapan dengan Juventus, melahirkan sebuah sanksi bagi kedua kubu. Akibat perilaku kedua pendukung Intermilan dan Juventus dikenai denda oleh komisi disiplin Liga Italia. Dalam partai bertajuk Derby d'Italia di Giuseppe Meazza akhir pekan lalu, kedua fans dianggap melakukan pelanggaran dengan pernyataan rasis dan spanduk berbau tragedi Heysel. Kedua klub yang menjadi seteru abadi itu diketahui saling berhadapan di Stadion Giuseppe Meazza pada Sabtu, 29 Oktober. Pada duel bertajuk Derby d' Italia itu Bianconeri sukses mempecundangi Nerazzurri yang menjadi tuan rumah dengan skor tipis 2-1. Dua gol Juventus disarangkan oleh Mirko Vucinic dan Claudio Marchisio. Sementara Inter hanya bisa membalas melalui Douglas Maicon. Berkat kemenangan tersebut, Juve kokoh di puncak klasemen dengan mengoleksi 19 poin. Adapun Inter terpuruk ke peringkat 17 dengan mengumpulkan 8 poin.
Sayang, pertandingan yang berjalan sengit tersebut dirusak oleh ulah sejumlah fans, dalam laga kali ini pendukung kedua tim membuat ulah, pendukung Inter atau Interisti membentangkan spanduk yang isinya terkait dengan bencana Stadion Heysel 1985. Gara-gara spanduk yang mengingatkan terbunuhnya pendukung Juventus di final Liga Champions (waktu itu Piala Champions) lawan Liverpool itu, "I Nerazzurri" dijatuhi denda sebesar 20.000 euro (sekitar Rp 246 juta). Sementara Juventus juga harus kena getahnya atas tindakan tidak suportif yang dilakukan pendukungnya. Juve didenda 10.000 euro (sekitar Rp 123 juta) setelah Juventini menyanyikan lagu bernada rasial yang ditujukan kepada pemain Inter.
Selain Inter dan Juventus, Cagliari yang berhadapan dengan Lazio juga diwajibkan membayar denda 2.500 euro karena fans mereka kedapatan melempar kembang api ke arah lapangan, Pada pertandingan yang berlangsung di Stadio Sant'Elia tersebut Cagliari kalah telak 3-0.